Logo Bloomberg Technoz


Zuhdi lantas memperkirakan, jika perhitungan akumulasi penetapan harga BBM nonsubsidi Pertamax mempertimbangkan faktor konflik geopolitik tersebut, harga bahan bakar berkadar RON 92 itu bakal naik ke sekitar Rp13.400/liter.

Adapun per Januari ini, di sebagian besar wilayah RI, harga Pertamax masih dibanderol Rp12.950/liter.

"Dengan memasukkan faktor harga minyak global saja, [harga Pertamax pada Februari] bisa [naik] sampai Rp13.400/liter. Jika tambah faktor kenaikan pajak [bahan bakar kendaraan bermotor di DKI Jakarta] bisa sampai di Rp13.600/liter untuk Pertamax."

Tidak jauh berbeda dengan Zuhdi, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun memperkirakan kenaikan harga BBM nonsubsidi dapat terjadi bulan depan, seiring dengan memanasnya konflik geopolitik tersebut.

"Meskipun demikian, kami melihat secara rata-rata harga minyak mentah masih tidak jauh berbeda dibandingkan dengan Desember, sehingga kami perkirakan kenaikannya akan relatif minimal pada Februari besok," ujar Josua.

Dia juga menyebut faktor kenaikan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) dari sebelumnya 5% menjadi 10% di DKI Jakarta juga dapat mengerek harga BBM nonsubsidi seperti kelompok Pertamax dkk hingga Rp500/liter khusus di wilayah Ibu Kota.

"Penetapan PBBKB dari sebelumnya 5% menjadi 10% kami perkirakan dapat berkontribusi ke kenaikan harga BBM nonsubsidi sebesar kurang lebih Rp300—Rp500 per liternya," terangnya.

Peta pengiriman kapal kargo yang menghindari Laut Merah. (Sumber: Bloomberg)


Awal pekan ini, harga minyak dunia bergejolak setelah serangan terpisah oleh militan yang didukung Iran yang menewaskan tentara Amerika Serikat (AS) di Yordania dan menabrak sebuah kapal tanker di Laut Merah, yang meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

AS mengatakan militan yang didukung Iran itu telah membunuh tiga anggota militer dan melukai 25 lainnya dalam serangan pesawat tak berawak di dekat perbatasan Suriah, kematian pertama warga Amerika akibat serangan musuh sejak Israel dan Hamas berperang.

Hal itu menyusul serangan rudal militan Houthi terhadap sebuah kapal tanker yang dioperasikan atas nama Trafigura Group yang membawa muatan bahan bakar Rusia pada Jumat pekan lalu.

“Risiko geopolitik telah berkembang pesat menjadi realitas geopolitik,” kata Michael Tran, analis di RBC Capital Markets kepada Bloomberg News.

“Meskipun harga minyak global belum sepenuhnya mencerminkan meningkatnya ketegangan di Laut Merah, peristiwa yang terjadi pada akhir pekan ini kemungkinan besar akan mempercepat penurunan hasil yang diharapkan, baik untuk keamanan pasokan maupun harga minyak."

(ibn/wdh)

No more pages