Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok pada perdagangan kemarin. Kejatuhan harga CPO sudah terjadi 2 hari beruntun.
Pada Selasa (30/1/2024), harga CPO di Bursa Malaysia ditutup di MYR 3.842/ton. Jatuh 2,68% dibandingkan hari sebelumnya.
Pada perdagangan awal pekan, harga CPO turun 1,72% ke MYR 3.948/ton. Jadi dalam 2 hari terakhir, harga CPO terpangkas 4,36%.
Selama seminggu terakhir, harga CPO berkurang 3,66% secara point-to-point. Namun dalam sebulan ke belakang, harga masih naik 5,14%.
Salah satu penyumbang pelemahan harga CPO adalah apresiasi nilai tukar mata uang ringgit Malaysia. Kemarin, ringgit ditutup menguat 0,15% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot.
CPO adalah aset yang diperdagangkan dalam ringgit. Saat mata uang Negeri Harimau Malaya menguat, CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan CPO pun berkurang sehingga harga mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO sejatinya masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,28. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 55,7. Masih belum overbought, sehingga ada ruang untuk akumulasi beli.
Dengan posisi bullish dan belum overbought, ditambah koreksi yang sudah cukup dalam selama 2 hari terakhir, harga CPO tentu berpeluang rebound. Target resisten terdekat ada di MYR 3.872/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik ke arah MYR 3.899/ton.
Sedangkan target support terdekat adalah MYR 3.822/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun menuju MYR 3.815/ton.
(aji)