Indonesia pun menyayangkan keputusan sejumlah negara yang mendunda dukungan keuangan kepada UNRWA. Padahal, tuduhan tersebut belum terbukti.
"Langkah tersebut akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang saat ini sudah sulit," tutupnya.
Sebagian besar dari 30.000 staf UNRWA adalah orang Palestina, dengan 13.000 di antaranya berada di Gaza. AS adalah donatur tunggal terbesar UNRWA, yang telah menyumbangkan lebih dari 296 juta dolar AS kepada badan PBB tersebut pada tahun 2023.
Badan ini telah lama dipandang dengan penuh kecurigaan oleh Israel dan Partai Republik di AS, yang berpendapat bahwa UNRWA hanya menyulut konflik Israel-Palestina dan dana yang disalurkan untuk makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan akan membebaskan Hamas untuk mendanai permusuhan melawan Israel.
Argumen tersebut terus berlanjut ketika pasukan Israel di Gaza menemukan lebih banyak bukti terowongan dan pasokan yang terkubur di bawah wilayah tersebut.
(del/ain)