Julien Ponthus dan Farah Elbahrawy - Bloomberg News
Bloomberg, Menurut ahli strategi kuantitatif dari JPMorgan Chase & Co, dominasi 10 saham terbesar di pasar saham AS semakin mirip dengan gelembung dot-com (dot-com bubble), yang meningkatkan risiko aksi jual.
Pangsa 10 saham teratas pada Indeks MSCI USA, termasuk semua yang disebut Tujuh Saham Teknologi Magnifik (Magnificent Seven), telah meningkat menjadi 29,3% pada akhir Desember, tulis para ahli strategi yang dipimpin oleh Khuram Chaudhry dalam sebuah catatan Selasa (30/1).
Angka tersebut hanya sedikit di bawah pangsa puncak historis sebesar 33,2%, yang terjadi pada Juni 2000. Selain itu, para ahli strategi mengatakan hanya empat sektor yang terwakili dalam 10 teratas, dibandingkan dengan median historis yaitu enam sektor.
Meskipun persamaan antara lingkungan saat ini dan hiruk-pikuk spekulatif seputar saham internet pada pergantian abad sering diabaikan, analisis para ahli strategi menunjukkan bahwa keadaannya “jauh lebih mirip daripada yang mungkin diperkirakan,” kata mereka.
"Pesan kuncinya adalah bahwa pasar yang sangat terkonsentrasi menghadirkan risiko yang jelas dan nyata bagi pasar ekuitas pada tahun 2024," tulis mereka. “Sama seperti sejumlah kecil saham yang bertanggung jawab atas sebagian besar keuntungan di MSCI USA, penurunan di 10 teratas dapat menyebabkan pasar ekuitas ikut terpuruk.”
Saham-saham AS telah melonjak karena perekonomian bertahan lebih baik dari perkiraan, dengan peningkatan taruhan penurunan suku bunga memicu kenaikan lebih lanjut di bulan-bulan terakhir tahun 2023. Optimisme tentang kecerdasan buatan juga telah mendorong saham teknologi seperti Nvidia Corp dan Microsoft Corp, yang memicu peringatan akan terjadinya gelembung.
Menurut para ahli strategi, sepuluh saham teratas di MSCI USA memiliki premi valuasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sisa indeks jika dibandingkan dengan puncak gelembung dot-com, meskipun valuasi di awal tahun 2000-an secara signifikan lebih ekstrem daripada sekarang.
"Valuasi yang lebih rendah secara absolut menunjukkan bahwa risiko seputar konsentrasi saat ini tidak sebesar di era dot-com," kata tim Chaudhry. Namun, para ahli strategi memperingatkan bahwa valuasi yang sangat tinggi dapat menjadi indikator bahwa konsentrasi mendekati batasnya, sehingga memerlukan penurunan peringkat.
Kemungkinan indeks yang lebih luas mengungguli 10 teratas dalam waktu dekat menjadi semakin mungkin, kata mereka.
"Mengingat besarnya pergerakan baru-baru ini, serta posisi ekuitas yang ekstrem dalam penempatan ekuitas, kami memang mengharapkan aksi jual pasar ekuitas terjadi, yang mungkin didorong oleh melemahnya posisi 10 besar," kata para analis.
(bbn)