Bambang mengatakan, penyelesain berbagai sarana dan prasarana ini sesuai dengan target untuk merayakan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN. Tidak hanya itu, kata Bambang, pembangunan IKN juga menunjukkan dampak positif bagi area sekitar sehingga saat ini pembangunan menjangkau area-area di luar KIPP.
Selain itu, Bambang menggarisbawahi bahwa pembangunan IKN nantinya terdiri dari 25% bangunan dan 65% kembali menjadi area hutan dan 10% menjadi area produksi pangan.
“Dari 252.000 hektare luas IKN itu yang jadi bangunan atau yang dibangun hanya 25%. 65% nanti akan menjadi area hutan kembali dan 10% untuk area produksi pangan. Penghutanan kembali (reforestasi) telah dilakukan di IKN yang juga turut didukung oleh komunitas-komunitas,” ujarnya.
IKN juga telah meluncurkan Nusantara Net Zero Strategy 2045 di COP-28 di Dubai, dan akan meluncurkan Nusantara Nature Positive Plan (Rencana Induk Keanekaragaman Hayati) yang selaras dengan Kunming Montreal Global Biodiversity Framework. OIKN juga membentuk Komite Tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan atau Environment, Social and Governance (ESG) untuk memandu pembangunan IKN agar terus sejalan dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola internasional.
(dov/ain)
