Sekretaris Umum Bapanas Sarwo Edy mengungkapkan jumlah penerima bantuan beras mencapai 21,3 juta rumah tangga atau kartu keluarga (KK). Angka tersebut berdasarkan data peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemensos).
"Untuk beras itu lebih kurang ada 21,3 juta KPM. Beras 10 kg setiap bulannya akan diberikan kepada mereka selama Maret, April, Mei 2023. Nilai rupiahnya keseluruhan Rp7,8 triliun," katanya ketika ditemui oleh Bloomberg Technoz, Kamis (10/3/2023) di Jakarta.
Selain beras, pemerintah juga akan memberikan bansos pangan dalam bentuk daging ayam ras dan telur. Namun, jumlah penerima bansos pangan tersebut akan berbeda dengan jumlah penerima bansos pangan beras.
Jumlah rumah tangga penerima bantuan daging ayam ras dan telur hanya 2,06 juta KK. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ikut dilibatkan untuk menentukan siapa saja yang berhak penerima bansos tersebut.
"Mengapa dari BKKBN? Karena untuk menurunkan angka stunting. Karena itu kan [sumber] protein," ungkapnya.
Pemberian bansos pangan berupa beras, daging ayam ras, dan telur ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Minggu (5/3/2023) dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut Airlangga, pemberian bansos pangan merupakan bagian dari langkah antisipatif untuk mengendalikan inflasi jelang Ramadan.
"Pemerintah kemarin telah memutuskan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan beras selama tiga bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam, ini sedang diatur regulasinya. Akan diberikan untuk tiga bulan terutama kepada desil yang mendapatkan PKH dan bantuan pangan nontunai," katanya.
(rez/wdh)