Seperti diketahui, KSSK memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh di kisaran 5%. Untuk 2024, pertumbuhan ekonomi diproyeksi pada level 5,2%.
“Untuk tahun 2024 ini, kami masih memproyeksikan ekonomi pada kisaran 5,2% sesuai dengan asumsi APBN,” ucap Sri Mulyani.
Sri Mulyani yang juga Ketua KSSK, memberi gambaran mengenai perkembangan ekonomi domestik. Pada kuartal III-2023, ekonomi masih tumbuh 5,05% dengan dukungan konsumsi dan investasi.
Pada kuartal IV-2023, lanjut Sri Mulyani, kekuatan ekonomi masih terjaga. Aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) masih terus di atas 50, yang menandakan berada di zona ekspansi.
Kemudian neraca perdagangan Indonesia terus membukukan surplus selama 44 bulan beruntun. Kemudian penjualan ritel serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih stabil dan kuat.
"Aktivitas konsumsi masyarakat masih kuat, didukung dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali dan juga penurunan tingkat pengangguran serta peranan APBN yang secara aktif pada 2023 yang lalu sebagai shock absorber yang terus menjaga daya beli masyarakat kita," terang Sri Mulyani.
(lav)