Logo Bloomberg Technoz

IHSG Tetap Menguat saat Bursa China Tertekan Likuidasi Evergrande

Muhammad Julian Fadli
30 January 2024 12:35

Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menetap di zona hijau pada penutupan perdagangan Sesi I. Laju IHSG tidak searah dengan sejumlah Bursa Asia, terutama saham-saham China yang tertekan di tengah kekhawatiran mengenai sektor properti dari likuidasi China Evergrande Group.

Pada Selasa (30/1/2024), IHSG menutup perdagangan Sesi I di posisi 7.184,04. Melaju dengan kenaikan 0,38% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Penutupan IHSG Sesi I pada Selasa 30 Januari (Bloomberg)

Sedangkan indeks LQ45 juga berhasil menguat 0,8% ke 969,58.

Sejumlah indeks sektoral menjadi pendukung utama kenaikan indeks, sektoral saham teknologi jadi yang paling tinggi penguatannya dengan 2,04%. Menyusul saham kesehatan, saham konsumen non primer, dan energi yang masing-masing menguat 0,91%, 0,59%, dan 0,04%.

Pada waktu yang sama, ada saham yang menguat tajam dan menjadi top gainers antara lain PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang melonjak 24,4%, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) yang melesat 23,8%, dan PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) yang melejit 14%.