Bloomberg Technoz, Jakarta – Belakangan, publik Indonesia terus saja memperdebatkan plus-minus baterai kendaraan listrik atau electric vehicle berbasis nickel manganese cobalt (NMC) dibandingkan dengan lithium ferro phosphate (LFP).

Di luar negeri, padahal, berbagai inovasi baterai alternatif teranyar terus dikembangkan dengan pesat.

Bahkan, sebuah perusahaan produsen EV dari China, Anhui Jianghuai Automobile (JAC) Motors sudah siap meluncurkan mobil EV perdana di dunia yang menggunakan baterai berbasis senyawa garam atau natrium-ion. Tahun ini, perusahaan yang juga dimiliki oleh Volkswagen AG itu bahkan siap memulai produksi massal.

Dengan demikian, JAC juga menjadi produsen mobil pertama di dunia yang memulai produksi massal kendaraan listrik yang ditenagai oleh baterai natrium-ion.

Melansir laman resminya, mobil EV tersebut bernama JAC Yiwei, yang juga merupakan produk baru yang digagas pada 2023.