Logo Bloomberg Technoz

LPS: Akan Ada BPR Tutup Lagi 2024, Tak Berdampak ke Ekonomi RI

Azura Yumna Ramadani Purnama
30 January 2024 11:23

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024. (Youtube Kemenekeu)
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024. (Youtube Kemenekeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan akan ada lebih dari dua Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut pada tahun ini. Namun, peristiwa itu tidak akan berdampak signifikan terhadap gejolak ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

"Akan ada BPR tambahan yang jatuh di 2024 selain 2 BPR yang sudah diumumkan tutup, tapi dampaknya ke ekonomi tidak akan signifikan dan gejolak di ekonomi nasional tidak akan terlalu besar, karena kami tutup dengan cepat dan dana-dana yang dibutuhkan di masyarakat (dikembalikan)," papar Purbaya.

Sebelumnya, LPS melikuidasi  dan membayar klaim penjaminan simpanan terhadap dua BPR pada awal tahun ini. Keduanya yakni, PT BPR Syariah Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda), Jawa Timur, dan BPR Wijaya Kusuma, Madium. 

Berdasarkan rekam jejak aktivitas perbankan dalam 18 tahun terakhir, menurut Purbaya, terdapat 7 hingga 8 BPR yang tutup setiap tahunnya. Dia menegaskan kondisi tersebut terjadi bukan karena kondisi ekonomi yang memburuk atau dampak ekonomi terhadap BPR, melainkan karena terjadi fraud pada BPR tersebut.