Logo Bloomberg Technoz

Dia menganalogikan kasus serupa di mana industri komoditas rempah seperti lada, vanila dan biji pala hingga saat ini bahkan masih dikuasai oleh segelintir pihak, yakni keluarga Belanda yang dahulu merupakan bagian dari penjajahan Indonesia. 

“Sampai hari ini, yang menguasai tetap dari 350 tahun jaman Vereenigde Oostindische Compagnie [VOC] dahulu, keluarganya tetap empat-lima keluarga dari 350 tahun yang lalu, sedunia masih itu-itu aja,” ujar Lutfi.

Dia pun berpendapat tak tersebut merupakan permainan lama di industri komoditas. Untuk itu, Indonesia disebut harus kompak untuk mengembangkan industri nikel. Saat ini, Indonesia baru menguasai pasokan, sementara permintaan dan teknologi masih dikuasai negara lain.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merespons soal tudingan rontoknya harga nikel yang disebabkan oleh oversuplai dari Indonesia, sebagai salah satu negara yang kini tengah jorjoran menghasilkan produk hilir komoditas mineral logam tersebut.

Deputi Bidang Promosi dan Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan anjloknya harga pasar nikel global disebabkan oleh 'taktik' negara-negara Eropa yang ingin turut andil dalam rantai pasok nikel dunia, tetapi tak mempunyai sumber daya komoditas itu secara signifikan.

"Misal, mereka sebenarnya punya minyak, tetapi kemudian dia ambil dahulu minyaknya secara maksimal, dia beli minyaknya ke Timur Tengah, dia simpan di negara dia untuk kemudian mengontrol. Dia enggakmenghasilkan secara dominan, tetapi begitu market-nya dia ingin harganya dibikin turun, ya dia suplainya tuh cadangan dia," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Harga nikel anjlok ke level terendah sejak 2021./dok. Bloomberg

Harga kontrak berjangka nikel di London Metal Exchange (LME) terus merosot, meskipun banyak perusahaan telah mengumumkan langkah pengurangan produksi.

Harga nikel, logam yang digunakan dalam baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik, turun lebih dari 40% dari tahun lalu di tengah pasokan global yang meningkat. Pasar dibanjiri material baru dari Indonesia, sebagai produsen utama, pada saat pertumbuhan permintaan telah memudar.

Dampaknya terhadap industri pertambangan sangat parah. Pekan lalu, dilaporkan Bloomberg, perusahaan tambang nikel milik miliarder Andrew Forrest, Wyloo Metals Pty Ltd, mengumumkan penutupan beberapa tambang.

BHP Group dan First Quantum Minerals Ltd juga terdampak, sementara sejumlah produsen kecil terpaksa menghentikan konstruksi atau bangkrut.

Persediaan nikel di LME telah melonjak hampir 90% sejak Juni, pulih dari level terendah dalam satu dekade. Nikel LME naik tipis 0,5% menjadi ditutup pada US$16.785 per ton pada perdagangan Senin pekan ini.

(dov/wdh)

No more pages