Logo Bloomberg Technoz

Namun, sepertinya ruang kenaikan harga CPO masih terbuka. Produksi yang belum bisa dipacu pada awal tahun akan menjadi faktor yang mempertahankan harga CPO di level tinggi.

“Kita belum melihat pemulihan di sisi produksi, sehingga harga masih akan tinggi. Perkebunan dan penyulingan mengalami penurunan produksi sampai 2 digit. Situasi ini datang saat musim liburan Tahun Baru Imlek,” tutur Paramalingan Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,28. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 55,7. Masih jauh dari area overbought, sehingga aksi beli masih bisa diakumulasi.

Akan tetapi, sepertinya dalam waktu dekat harga CPO masih dalam fase konsolidasi sehingga koreksi masih bisa terjadi. Target support terdekat ada di MYR 3.935/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.872/ton akan menjadi support selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat adalah MYR 3.950/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO naik menuju MYR 4.036/ton.

(aji)

No more pages