Selain itu, sepertinya investor memang masih wait and see untuk masuk ke emas, menanti rapat Komite Pengambil Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Open Market Committee/FOMC) yang hasilnya diumumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Sejauh ini, pasar memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5%. Mengutip CME FedWatch, kemungkinannya mencapai 97,9%.
“Rapat FOMC akan memberikan petunjuk kapan kira-kira suku bunga acuan akan turun dan apakah The Fed akan hawkish atau dovish dalam kebijakan moneter mereka,” kata Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kini sudah masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51,21. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang di posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 63,83. Masih jauh dari area overbought, sehingga ruang aksi beli cukup terbuka.
Akan tetapi, sikap pelaku pasar yang masih berhati-hati membuat harga emas berisiko melanjutkan koreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.024/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga turun lagi ke US$ 2.019/ons.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.033/ons. Jika tertembus, maka ada peluang harga emas naik lagi ke US$ 2.038/ons.
(aji)