Logo Bloomberg Technoz

Wall Street Cetak Rekor Tertinggi, Emas Bukan Primadona Lagi

Hidayat Setiaji
30 January 2024 07:10

Seorang karyawan memajang gelang emas di dalam toko Kalyan Jewellers di Noida, India. (Prashanth Vishwanathan/Bloomberg)
Seorang karyawan memajang gelang emas di dalam toko Kalyan Jewellers di Noida, India. (Prashanth Vishwanathan/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi hari ini. Momentum kenaikan harga yang terjadi kemarin ternyata tidak bisa dipertahankan.

Pada Selasa (30/1/2024) pukul 06:39 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.030,24/ons. Turun 0,07% dibandingkan hari sebelumnya.

Kemarin, harga emas ditutup naik 0,66% ke US$ 2.081,75/ons. Kenaikan ini terjadi usai harga turun 2 hari beruntun.

Namun momentum kenaikan harga emas sulit dipertahankan. Ini karena emas kurang peminat saat pelaku pasar cenderung memilih instrumen yang lebih berisiko, misalnya saham.

Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks S&P 500 di bursa saham New York ditutup naik 0,76% ke 4.927,93. Ini lagi-lagi menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.