“Tahun ini musimnya masih cukup oke,” ia menambahkan. Selain itu sektor properti cukup menjadi daya tarik.
“Kami juga taruh dari sisi risk sensitive proxy, beberapa perusahaan seperti properti dan juga untuk town company,” jelas Adrian, tanpa menyebut rinci nama-nama saham yang dimaksud.
Saham sektor infrastruktur bisa menjadi pilihan Adrian, dengan spesifik emiten yang mengembangkan proyek tol.
Adapun, Mandiri Sekuritas punya penilaian netral pada sektor saham kebutuhan pokok, ritel, logam dasar, unggas, utilitas, dan otomotif. Sedangkan sektor yang dihindari adalah komoditas, batu bara.
Secara umum pelaku pasar masih akan bersikap wait and see, dengan potensi pilihan sektor telekomunikasi dan consumer, sebagai saham kategori defensif, atau perusahaan yang tidak berkorelasi dengan siklus bisnis atau non-siklikal.
Pembagian rekomendasi emiten sektor pilihan, lanjut Adrian, berdasarkan tujuan investasi, seperti untuk emiten dengan sasaran pertumbuhan, sasaran defensif, dan saham berisiko.
(mfd/wep)