“Dengan kondisi fundamental ekonomi, perbankan, dan perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan periode-periode tightening sebelumnya, kami optimistis bahwa tightening exit Indonesia di tahun 2024-2025 akan lebih baik dan belum sepenuhnya terefleksikan di tingkat valuasi pasar saham saat ini di level 12-13x forward PE,” terang Adrian.
Sementara itu, terkait pasar saham, Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai 7.640 di 2024.
Untuk pasar obligasi dalam negeri diperkirakan masih tumbuh positif dalam dua tahun ini yang didukung oleh penurunan suku bunga, kelonggaran pembiayaan fiskal—seiring dengan masih relatif tinggi Saldo Anggaran Lebih (SAL). Faktor lain adalah, “secara valuasi, yield obligasi masih menarik,” kata Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas.
Mandiri Sekuritas menghitung proyeksi yield 10 tahun SBN berpotensi turun ke 5,9% atau kisaran di 5,8-6,0%. Sementara imbal hasil investasi di pasar obligasi tahun 2024 akan berada di 9,8%.
(wep)