Polemik Relokasi Depo Plumpang, Pertamina: Masih Butuh Kajian
Rezha Hadyan
10 March 2023 20:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, perusahaannya masih mengkaji opsi pemindahan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang, Jakarta Utara. Dia bahkan mengklaim, perusahaan plat merah tersebut bahkan belum menentukan calon lokasi baru bagi depo yang menjadi sumber pasokan 20 persen BBM di wilayah Indonesia tersebut.
Hal ini bertolak belakang dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang mengatakan, PT Pertamina akan bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam upaya relokasi Depo Plumpang. Erick dan Dirut PT Pelindo Arif Suhartono pun menyebut, Pertamina akan membangun depo di dua lahan yang masing-masing seluas 23 hektar pada Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan akan dimulai pada akhir 2023 dan membutuhkan waktu penyelesaian hingga 2,5 tahun.
"Pemindahan depo itu [rencana] jangka panjang karena membutuhkan waktu. Pembangunan buffer zone saat ini menjadi penting untuk keselamatan warga dan operasional," kata Fadjar kepada Bloomberg Technoz, Jumat (10/3/2023).
Dia juga mengatakan, Pertamina juga belum memiliki rencana alih fungsi lahan Depo Plumpang eksisting seandainya TBBM dipindahkan. Padahal, Erick pun sudah mengatakan, lahan Pertamina di Tanah Merah, Jakarta Utara tersebut akan menjadi ekosistem atau fasilitas produksi terpadu pelumas Pertamina.
Menteri Erick mengeluarkan keputusan cepat usai mendapat perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai terjadi kebakaran hebat pada salah satu tangki di Depo Plumpang, Jumat (3/3/2023). Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 19 warga yang tinggal di balik tembok TBBM Plumpang meninggal dunia akibat terbakar. Puluhan lainnya juga mengalami luka-luka dan kehilangan tempat tinggal.