Logo Bloomberg Technoz

Berkaca pada kenaikan harga BBM subsidi pada September 2022 lalu, dampaknya signifikan terhadap inflasi di bulan yang sama untuk kelompok administered prices yaitu mencapai 6,18% month-to-month dari tadinya 0,33% dan secara tahunan menembus 13,28% year-on-year. Efek kenaikan harga BBM terhadap inflasi pun butuh waktu 12 bulan sampai benar-benar tidak berandil terhadap inflasi umum. 

Sejauh ini belum ada hitungan pasti yang dirilis oleh pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) baik pelat merah PT Pertamina (Persero) maupun SPBU swasta, terkait dampak kenaikan tarif pajak tersebut pada harga eceran BBM. Namun, dengan situasi saat ini harga minyak dunia mencatat tren naik sejak awal tahun, ada potensi besar harga BBM nonsubsidi Februari nanti akan naik lagi setelah tiga kali berturut-turut turun sejak November.

Minyak jenis Brent di pasar dunia sudah naik 8,5% sejak awal tahun ke kisaran US$83,57 per barel. Sementara minyak jenis West Texas Intermediate sudah melesat 8,7% year-to-date, kini seharga US$78,08 per barel.

Pengeluaran besar

Bagi masyarakat ibukota, pengeluaran bensin atau bahan bakar termasuk yang cukup besar. Berdasarkan data yang dilansir oleh BPS Provinsi DKI Jakarta, pengeluaran untuk transportasi penduduk DKI Jakarta mencapai 11,82% dari total pengeluaran, urutan ketiga setelah pengeluaran kelompok makanan (20,86%) dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lain (21,55%). 

Pedagang membawa beras di Pasar Minggu, Senin (11/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pada tahun ketika harga BBM subsidi naik, inflasi kelompok transportasi di DKI Jakarta melesat hingga 13,86% dengan andil mencapai 1,54% pada inflasi umum terutama karena lonjakan harga bensin yang terjadi dua kali yaitu pada April dan September 2022.

Selain itu, kenaikan harga bensin ketika itu juga membawa efek domino pada harga komoditas lain seperti tarif angkutan penumpang, antar kota, taksi, angkutan online dan travel, dan lain-lain.

Kenaikan tarif pajak BBM walau di awal akan terbatas mempengaruhi harga eceran BBM nonsubsidi, dikhawatirkan akan mempengaruhi BBM subsidi pada akhirnya. Pergeseran konsumsi ke BBM subsidi karena alasan harga lebih murah berpotensi terjadi dan mungkin akan memicu pembatasan karena pemerintah harus berhitung dengan kuota subsidi BBM tahun ini.

Tekan daya beli

Kabar kenaikan tarif pajak yang bakal mempengaruhi harga BBM ini berlangsung di tengah tekanan daya beli yang sudah dihadapi masyarakat saat ini.

Tekanan daya beli terlihat dari penurunan level inflasi inti, yang biasa menjadi indikator permintaan dalam perekonomian, di mana pada Januari ini diperkirakan akan semakin melemah ke posisi 1,78%, dari tadinya 1,8% pada Desember 2024.

Inflasi inti yang rendah hanya menjadi satu dari indikator tekanan daya beli yang saat ini tengah berlangsung di tengah masyarakat. Lonjakan harga pangan kebutuhan dapur utama seperti beras dan gula sejauh ini sudah menggerogoti kekuatan konsumsi masyarakat. 

Harga beras jenis medium pada 29 Januari ada di kisaran Rp13.430 per kilogram berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional. Level harga itu sudah melampaui rata-rata tertinggi harga beras medium di posisi Rp13.210 per kilogram yang terjadi Oktober tahun lalu. Sementara sepanjang 2023, inflasi bahan makanan 6,37%.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan melaporkan data inflasi Januari pada Kamis (1/2/2024). Konsensus pasar memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2,53%, semakin melandai dari bulan sebelumnya sebesar 2,61% dan akan menjadi level inflasi IHK terendah sejak Mei 2020 ketika pandemi Covid-19 masih ganas.

(rui/hps)

No more pages