Seorang perwakilan untuk SM Entertainment menolak untuk memberikan komentar. Seorang juru bicara Kakao mengatakan bahwa audit sedang dilakukan pada akun SM Entertainment tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Kakao menghadapi pertarungan sengit SM Entertainment dengan Hybe Co, label di balik sensasi boyband BTS, yang menggemparkan Korea Selatan saat dua label K-pop terkenal beradu untuk mengontrol nasib mereka. Kakao datang menyelamatkan manajemen SM Entertainment setelah pendiri SM Entertainment yang telah meninggalkan perusahaan, Lee Soo-man, menjual saham sebesar 15% kepada Hybe.
Kakao dan Hybe sama-sama melihat kepemilikan SM Entertainment sebagai cara untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan untuk memperluas popularitas hiburan Korea. Perang penawaran membuat saham SM Entertainment mencapai rekor tertinggi dan Hybe mundur dari penawarannya pada bulan Maret.
Namun, beberapa bulan kemudian, otoritas Korea menangkap kepala petugas investasi Kakao karena diduga melakukan manipulasi harga saham yang terkait dengan perang penawaran, sehingga menjerumuskan perusahaan ke dalam krisis.
Mereka juga sedang menyelidiki potensi pelanggaran lain termasuk pencatatan afiliasi yang berlebihan, pelanggaran aturan perdagangan yang adil, dan praktik monopoli oleh Kakao, yang telah berkembang dari aplikasi pesan seluler menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Korea berdasarkan aset.
Pada bulan Desember, Kakao menominasikan Shina Chung, mantan kepala lengan venture capital korporatnya, sebagai kepala berikutnya untuk memimpin perusahaan keluar dari krisis.
Kakao belum memutuskan perubahan manajemen apa yang akan dilakukan di SM Entertainment setelah penyelidikannya, menurut sumber tersebut. Meskipun media lokal mengatakan bahwa Kakao akan mengganti manajemen SM Entertainment, Kakao berencana untuk menyelidiki secara menyeluruh dan kemudian mengikuti prosedur standar untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil.
(bbn)
