Suttinee Yuvejwattana - Bloomberg News
Bloomberg, China memprediksi Thailand ‘kebanjiran’. wisatawan dari negaranya, setelah kedua negara menandatangani pakta tentang program bebas visa yang dimulai dari Maret.
Menteri Luar Negeri Wang Yi menandatangani perjanjian dengan pejabat Thailand di Bangkok hari Minggu untuk menghapus persyaratan visa bagi pelancong antara kedua negara.
Turis dari China akan diizinkan untuk tinggal bebas visa selama maksimum 30 hari per kunjungan di Thailand, dan sebaliknya. Untuk beberapa kali masuk, pengunjung dapat tinggal total 90 hari dalam periode 180 hari, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Thailand.

"Ini akan membawa pertukaran antar masyarakat kita ke tingkat yang baru," kata Wang dalam pidatonya.
Turis China merupakan kelompok pengunjung terbesar Thailand sebelum pandemi dan dianggap kunci untuk pemulihan berkelanjutan industri pariwisata negara tersebut, yang merupakan penggerak utama pertumbuhan.
Pelancong dari daratan China menyumbang lebih dari 25% dari 40 juta pengunjung asing pada tahun 2019. Angka itu turun menjadi sekitar 12,5% dari 28 juta turis tahun lalu.
Pemerintah Thailand menargetkan 35 juta kedatangan wisatawan asing tahun ini, dengan 8 juta diharapkan berasal dari China.

China juga merupakan mitra dagang terbesar Thailand dan sumber investasi asing terbesar. Kedua negara setuju untuk memperkuat kerja sama mereka di bidang transportasi termasuk mempercepat pengembangan kereta api China-Thailand.
China juga akan mengimpor lebih banyak produk pertanian khusus dari Thailand dan mendukung upaya lebih banyak perusahaan China yang berencana untuk berinvestasi di Thailand, kata Wang.
Tahun lalu, Thailand mengeluarkan pembebasan visa sementara untuk pelancong dari Rusia, Kazakhstan, India, dan Taiwan. Thailand juga telah merencanakan untuk mengizinkan masa tinggal yang lebih lama bagi turis dari beberapa negara untuk mendorong pengeluaran.
(bbn)