Seperti yang diwartakan oleh Bloomberg News, optimisme pasar tersebut membawa pengambil kebijakan Federal Reserve berpotensi akan memangkas suku bunga acuan pada tahun ini.
Menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral selama dua hari di pekan ini, yang usai pada Rabu di Washington, AS, investor memberikan peluang yang sama terhadap prospek bahwa The Fed akan mulai menurunkan biaya pinjaman pada keputusan berikutnya, pada Maret.
“Panggung sudah siap bagi The Fed untuk mengambil langkah menuju penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Kami memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan kisaran target suku bunga FFR pada Maret sebagai upaya untuk melakukan soft landing,” terang Stuart Paul dan Estelle Ou, Ekonom Bloomberg.
Sebagai sentimen lanjutan, pekan ini juga terdapat serangkaian terbitan data penting, mulai dari PDB Eropa pada Selasa, hingga PMI China dan inflasi Australia pada Rabu, kemudian inflasi Eropa dan keputusan kebijakan Bank of England pada Kamis.
Dari regional, Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, tekanan datang dari aksi ambil untung (Profit Taking) respons dari laju inflasi di Tokyo yang makin melambat menjadi 1,6% yoy di Desember dari sebelumnya 2,4% yoy.
“Penurunan inflasi tersebut mengurangi tekanan atas Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ), untuk memperketat kebijakan moneter yang selama ini sangat longgar. Rilis data BOJ Monetary Policy Meeting Minutes juga menunjukkan bahwa pejabat tinggi BOJ dalam pertemuan sebelumnya sepakat untuk memperdebatkan lebih lanjut jadwal keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sentimen yang tidak dapat dikesampingkan dari gerak regional, Bank Sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneternya namun memberi sinyal bahwa BOJ semakin yakin bahwa kondisi untuk menghapus stimulus moneter sudah mulai terlihat.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,57% ke 7.137 dan masih didominasi volume penjualan, koreksi IHSG pun sudah menembus area support terdekat di 7.152 namun masih tertahan oleh MA-60.
“Koreksi minimal yang kami berikan di 7,111 pun sempat ditembus oleh IHSG, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave c dari wave (ii) sehingga pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.925-7.021,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (29/1/2024).
Herditya juga memberikan catatan, IHSG juga ada potensi untuk menguat, namun diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 7.157-7.192.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ELSA, ITMG, MLIA, dan PTBA.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi melemah dan uji support ke level 7.100 pada perdagangan Senin (29/1).
“IHSG melemah ke level 7.137 di Jumat (26/1). Secara teknikal Stochastic RSI kembali turun ke oversold area didukung pelebaran negative slope pada MACD. Sehingga IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan uji support 7.100 pada Senin (29/1),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ADRO, MTEL, ANTM, TKIM, SMGR, ELSA dan TLKM.
(fad/wdh)