Musim dingin yang lebih bersahabat di belahan bumi bagian utara (northern hemisphere) membuat penggunaan penghangat ruangan lebih terkendali. Akibatnya, konsumsi listrik tidak melonjak tajam sehingga pertumbuhan permintaan gas hanya di level moderat.
Di Eropa, stok gas masih berada di sekitar 73%, masih sangat memadai.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 22,4. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Sementara RSI di bawah 30 menunjukkan suatu aset sudah jenuh jual (oversold). Sinyal oversold juga datang dari indikator Stochastic RSI yang berada di angka 0.
Oleh karena itu, peluang harga batu bara untuk mencetak technical rebound menjadi terbuka. Target resisten terdekat ada di US$ 130/ton. Jika tertembus, maka US$ 134/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 125/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi menuju US$ 119/ton.
(aji)