Logo Bloomberg Technoz

Indeks dolar AS pekan lalu masih menguat 0,14% secara mingguan, meski pada perdagangan Jumat ditutup di zona merah. Sementara di pasar swap, kontrak NDF IDR 1 bulan pagi ini bergerak menguat di kisaran Rp15.791/US$, setelah pekan lalu ditutup menguat. Begitu juga kontrak NDF IDR 1 minggu yang menguat ke Rp14.774/US$.

Ini memberi sinyal kemungkinan ada sedikit ruang bagi rupiah mengimbangi tekanan, bergerak menguat di kisaran yang masih sempit.

Secara teknikal, rupiah memperlihatkan sinyal bangkit hari ini setelah kontraksi di perdagangan terakhir pekan lalu mereda berkat intervensi bank sentral. 

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi bangkit hari ini, setelah kemarin kontraksinya mulai sedikit mereda jelang penutupan perdagangan. Rupiah secara teknikal akan bergerak ke level resistance terdekat di Rp15.790/US$, lalu terlihat ada resistance potensial selanjutnya menuju Rp15.740/US$. Level Rp15.700/US$ menjadi level optimistis penguatan rupiah dalam jangka menengah.

Sementara, bila hari ini rupiah tidak berhasil bangkit, terlihat level support psikologis di Rp15.850/US$ dan Rp15.870/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka itu mengkonfirmasi laju support berikut pada level Rp15.910/US$ yang makin menjauhi MA-200, MA-100 dan MA-50.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Senin 29 Januari (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Modal asing hengkang

Investor asing mencatat posisi jual bersih (net outflows) selama periode 22-25 Januari lalu, sebesar Rp3,2 triliun terutama di pasar surat berharga baik surat berharga negara (SBN) maupun sekuritas bank sentral (SRBI). Sementara di pasar saham, pada periode yang sama pemodal asing masih mencetak posisi beli bersih, menurut data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Sepanjang tahun ini, berdasarkan data setelmen sampai dengan 25 Januari lalu, investor nonresiden beli neto Rp7,11 triliun di pasar SBN, beli neto Rp7,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp18,92 triliun di SRBI.

Rupiah menutup pekan di posisi Rp15.820/US$, level terlemah sejak awal November 2023. Posisi penutupan pekan lalu juga mencerminkan pelemahan 1,32% dibanding pekan sebelumnya dan bila menghitung dari level akhir tahun, rupiah sudah kehilangan 2,74% year-to-date.

(rui)

No more pages