“Ketidakpastian juga masih membayangi perekonomian China. Ini menjadi ‘resep’ bagi kenaikan harga emas,” ujar Hugo Pascal, Trader di InProved, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sejatinya masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,78/ RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sedangkan indikator Stochastic RSI berada di 42,24. Belum oversold, sehingga risiko tekanan jual masih terbuka.
Akan tetapi, koreksi yang sudah terjadi selama 2 pekan beruntun membuat harga emas tetap berpeluang naik. Target resisten terdekat ada di US$ 2.028/ons. Jika tertembus, maka harga bisa naik lagi ke kisaran US$ 2.033-2.038/ons.
Sementara target support terdekat adalah US$ 2.019/ons. Penembusan di titik ini bisa membuat harga emas turun ke arah US$ 2.015-2.010/ons.
(aji)