Bloomberg Technoz, Jakarta - Istana turut menanggapi pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (28/1/2024) pagi tadi.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit tersebut merupakan hal biasa, seperti sebuah silaturahmi dan komunikasi antartokoh politik.
"Presiden bertemu dengan tokoh-tokoh politik adalah hal yang biasa. Apalagi itu dilakukan di hari libur, dalam suasana informal, rileks, sambil sarapan," ujar Ari saat dikonfirmasi, Minggu (28/1/2024).
Dia juga mengungkapkan pembahasan pertemuan kedua tokoh itu yakni, "membicarakan mulai hal-hal yang ringan sampai dengan persoalan kebangsaan dan situasi perpolitikan di tanah air."
Dia pun menilai bahwa pertemuan kedua tokoh tersebut perlu didukung, terlebih jika ditujukan demi kebaikan dan kemajuan bangsa.
"Karena persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan sendiri. Perlu semangat kolaborasi, kerja sama, dan sinergi," ujar dia.
Sementara itu, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, pertemuan antara Jokowi dan AHY itu tak membicarakan soal kabinet. Diketahui, pertemuan keduanya terjadi usai santer kabar bahwa beberapa menteri akan mundur dari kabinet Indonesia Maju.
"Tak ada pembicaraan tentang kabinet. Masing-masing menghormati posisi berdirinya, Partai Demokrat konsisten sebagai partai oposisi yang berada di luar pemerintahan," ujar Kamhar.
Kamhar mengatakan, hingga saat ini partai berlambang mercy tersebut masih kukuh bergerak sebagai partai oposisi yang berada di luar petahana.
"Namun, karena tergabung pada Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Pak Prabowo dan Mas Gibran pada Pilpres mendatang, pertemuan ini menjadi relevan," kata dia.
(ibn/ros)