Jon Herskovitz dan Hooyeon Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Korea Utara (Korut) menembakkan beberapa rudal jelajah tak dikenal pada Minggu (28/1). Ini merupakan langkah yang dilakukan ketika Pimpinan Korut Kim Jong Un meningkatkan potensi konflik dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pesan teks mengatakan, beberapa proyektil terdeteksi di sekitar perairan dekat kota pelabuhan Korea Utara, Shinpo. Militer Korea Selatan "memperkuat penjagaannya dan bekerja sama erat dengan AS," tambahnya.

Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak menengah pada awal Januari yang dirancang untuk menghantam pangkalan AS di Asia untuk peluncuran pertamanya di tahun 2024. Media resmi Korut mengatakan bahwa rudal tersebut merupakan rudal "hipersonik", yang mengindikasikan bahwa Korut mengerahkan sebuah kendaraan masuk kembali yang dapat membawa hulu ledak nuklir dan bermanuver dengan kecepatan tinggi.

Korea Utara mengikuti langkah itu dengan menembakkan beberapa rudal jelajah ke perairan di lepas pantai barat dan meruntuhkan sebuah monumen yang didedikasikan untuk penyatuan kembali dengan Korea Selatan ketika pemimpin Kim mengintensifkan kampanye tekanan terhadap tetangganya.