Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television pada hari Jumat, anggota Dewan Pemerintahan Latvia Martins Kazaks mengatakan kesalahan terburuk adalah mulai menurunkan biaya pinjaman terlalu dini dan membiarkan inflasi kembali.
Villeroy melunakkan kekhawatiran rekannya, dengan mengatakan ada juga risiko jika kebijakan yang terlalu ketat dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan kerusakan yang tidak semestinya pada perekonomian.
“Kami harus menghindari dua risiko yang sudah seimbang: memotong terlalu cepat dan meleset dari target, namun juga bertindak terlambat dan memperlambat aktivitas secara berlebihan,” katanya.
Dia mengatakan bank sentral akan memutuskan kapan akan menurunkan suku bunga berdasarkan kemajuan menuju target inflasi 2%. Saat ini, para pembuat kebijakan sedang mencermati dampak ketegangan di Timur Tengah terhadap harga dan perekonomian.
“Kami waspada, terutama mengenai konsekuensi situasi di Timur Tengah,” kata Villeroy. “Tetapi dalam hal ini, kami akan beradaptasi, terutama terkait dengan kalender penurunan suku bunga.”
(bbn)
