Logo Bloomberg Technoz

BPK Sebut Pernah Ada 'Temuan' di Food Estate

Pramesti Regita Cindy
27 January 2024 15:00

Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah, 2021. (Foto: ekon.go.id)
Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah, 2021. (Foto: ekon.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Program Lumbung Pangan Nasional atau akrab disebut dengan Food Estate, belakangan kembali menjadi sorotan karena dicap gagal dalam debat calon wakil presdien (cawapres) minggu lalu, (21/1/2024). Pasangan nomor urut 01 dan 03, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, kompak menilai bahwa proyek lumbung pangan itu gagal dan merusak lingkungan. 

Melansir dari situs Sekretariat Kabinet, Food Estate merupakan program pemrintah yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Program kebijakan ini masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020—2024.

Komoditas yang dikembangkan dalam Food Estate ini pun beragam seperti padi, bawang merah, jagung. Tidak hanya itu komoditas lain seperti tanaman jeruk, kelapa, juga pinang juga turut dikembang. Bahkan budidaya ikan dan itik turut dilakukan, termasuk hewan ternak yakni kambing, domba, hingga babi. 

Saat ini, Food Estate tengah dikerjakan pemerintah di sejumlah provinsi di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, NTT, Papua dan Papua Selatan. 

Di Sumatera Utara, Food Estate dilakukan di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektare, untuk di Jawa Tengah, daerah Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektare difokuskan pada tanaman hortikultura. Sedangkan provinsi Kalimantan Tengah seluas 165 ribu hektare yang dibagi menjadi 4 Blok (Blok A, Blok B, Blok C dan Blok D) di Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas.