Meskipun kritik terhadap peran UNRWA dalam konflik Israel-Palestina semakin meningkat setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel, kelompok tersebut juga menanggung akibat yang sangat besar atas pemboman Israel di Gaza. Lebih dari 150 stafnya tewas dalam serangan tersebut.
Sebagian besar staf UNRWA yang berjumlah 30.000 orang adalah warga Palestina, dengan 13.000 di antaranya berada di Gaza. Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam pernyataan pada hari Jumat bahwa 12 staf UNRWA dituduh memiliki kaitan dengan serangan tersebut.
AS, donor utama UNRWA, juga mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka menangguhkan pendanaan tambahan untuk organisasi itu menyusul tuduhan tersebut. "Harus ada pertanggungjawaban penuh bagi siapa pun yang terlibat dalam serangan keji pada 7 Oktober," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, dalam pernyataan tersebut.
AS menyumbang lebih dari US$296 juta kepada kelompok tersebut pada tahun 2023.
"Amerika Serikat telah menghubungi Pemerintah Israel untuk mencari lebih banyak informasi tentang tuduhan ini, dan kami telah memberi tahu anggota Kongres," tambah Miller.
Senator James Risch, seorang anggota Partai Republik dari Idaho yang menjabat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan bahwa ia telah memperingatkan pemerintahan Biden selama bertahun-tahun tentang pendanaan UNRWA, yang menurutnya "memiliki sejarah mempekerjakan orang yang terkait dengan gerakan teroris seperti Hamas."
Meskipun adanya tuduhan tersebut, AS menunjukkan bahwa mereka terus mendukung URNWA. Mereka memainkan "peran kritis dalam menyediakan bantuan penyelamatan kepada Palestina, termasuk makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan dukungan kemanusiaan penting lainnya," kata Miller dalam pernyataan tersebut.
Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan atas tuduhan tersebu. Mereka berharap UNRWA "memberikan transparansi penuh mengenai tuduhan tersebut dan mengambil langkah-langkah segera terhadap staf yang terlibat."
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan negaranya akan menangguhkan sementara penyaluran dana untuk URNWA. Dia menambahkan, tuduhan tersebut "sangat mengkhawatirkan", dan dia menyambut baik tanggapan langsung dari UNRWA.
(bbn)