Pembangunan fase pertama ini menelan investasi senilai US$1,1 miliar atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Hingga pertengahan 2023, perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang.
Target produksi komersial pada April 2024. Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi.
Untuk fase kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar US$2 miliar atau Rp29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.
PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menggiatkan investasi yang akan mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
(dov/wdh)