Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan Data WHO, kata dokter Yoga, usia balita 40% yang terkenal cemaran pangan. Sedangkan diare adalah penyebab kematian tinggi pada anak dibawah 5 tahun "Data di Indonesia, akibat pangan tercemar 10-22 juta kasus diare dari penelitian 2017," Beber dr Yoga.

Pangan yang tercemar mencederai lingkungan anak tersebut akibat melalui pola penularanya melalui kebersihan pangan yang tidak baik.

"Untuk cacing atau cemaran kimia, racun, bahwa keracunan pangan di Indonesia bakteri patogen sebagianny kecil. Keracunan terjadi berdasarkan data Departemen Kesehatan 28% berasal dari masakan rumah tangga terjadi di komunitas yang derajat kesehatan dan kebersihan yang rendah di Indonesia," terang dr Yoga

5 kunci keamanan pangan dan kebersihan untuk anak-anak berdasarkan panduan WHO:

1. Jagalah kebersihan tangan dan permukaan digunakan untuk makan masak harus bersih.

2. Memisahkan makanan mentah dan matang, terutama protein hewani, ayam, daging mentah menjadi sumber kontaminasi bakteri.

"Tempat bakteri berkembang biak, makanan mentah dekat makan matang bakteri bisa pindah,' jelas kata dokter Yoga

3. Masak makanan matang untuk anak

dr. Yoga juga mengatakan orang tua wajib memasak makanan hingga matang untuk anak, disarankan untuk tidak memberikan telur setengah matang.

"Alasannya telur risiko di Indonesia  mengandung bakteri salmonella, bisa menyebabkan penyakit saluran cerna yakni penyakit tifus, usus anak-anak di bawah lima tahun belum kuat seperti orang dewasa," tegas dokter yoga.

4. Gunakan air dan bahan baku yang aman, harus masak bahan baku digunakan yang aman dan tidak rusak tentunya.

5.  Simpan pangan dengan suhu yang aman di kulkas.

Menyimpan pangan yang sehat harus bersama suhu yang aman. Suhu berbahaya bisa meningkatkan bakteri dengan cepat adalah dalam range 5-60 derajat. 

"Kalau kita ingin menyimpan lebih lama pilihannya dua, dibawah 5 derajat atau panaskan 60 derajat, di antara itu waktunya berbahaya makanan bisa tercemar," tegas dokter yoga.

(dec/spt)

No more pages