Logo Bloomberg Technoz

Perseroan melepas 3.568.350.300  saham kepada publik atau 15% dari modal yang disetor dan ditempatkan dengan harga penawaran Rp 127/saham. Melalui IPO NSSS menargetkan perolehan dana sebesar Rp 453,16 miliar.

Selain itu perseroan juga mencatatkan 1.784.117.650 waran seri I atau 8,82% dari total saham yang dicatatkan dengan harga pelaksanaan Rp 190/lembar dan nilai pelaksanaan paling banyak sebesar Rp 338,98 miliar.

Dok Bloomberg

Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja beberapa anak usaha. 

Diantaranya, kepada PT Borneo Sawit Perdana, sekitar 42,4% dana akan digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi 60 ton tbs/jam, pembangunan terminal khusus dengan direct piping system, dan pembelian pupuk agrochemical. 

“Kalau untuk tahun ini mungkin masih sedikit kontribusi (pabrik baru) ke pendapatan karena operasinya baru kuartal IV, mungkin 10%. Tahun depan baru bisa full operasi,” Miniwati Kasmira, Direktur Keuangan NSSS. 

Pada PT Bina Sarana Sawit Utama, sekitar 47% dana akan digunakan untuk belanja penanaman baru kelapa sawit termasuk untuk pembebasan lahan, proses pembibitan, dan pemupukan. Sementara, pada PT Prasetya Mitra Muda, sekitar 10,6% dana akan dialokasikan untuk pembelian pupuk agrochemical.

Selain itu, perolehan dana dari waran seri I juga akan digunakan untuk belanja modal anak perusahaan melalui mekanisme penyertaan modal. 

Pada awal perdagangan, harga saham NSSS berada di level Rp 128/saham, naik 0,79% atau 1 poin. Hingga pukul 11:12 saham perseroan berada pada posisi Rp 130, naik 3 poin  (2,36%). Saham NSSS telah diperdagangkan dengan volume transaksi 660 juta saham senilai Rp 85,8 miliar.

(tar/wep)

No more pages