Salah satunya dengan acara makan siang bersama dengan tiga calon presiden. "Itu gestur yang bagus, gestur yang sangat positif untuk menunjukkan bahwa presiden tidak memihak salah satu paslon," kata Todung.
Akan tetapi, belakangan Jokowi semakin menunjukkan keberpihakannya mulai dari mengunggah sejumlah acara bersama capres dan ketum partai politik paslon nomor urut 02. Jokowi juga dinilai berlebihan saat membela Prabowo usai Debat Capres-Cawapres ketiga.
Paling anyar, Jokowi mengatakan secara terbuka tentang hak dirinya untuk ikut berkampanye dan berpihak pada Pemilu 2024. "Tapi kok belakangan ini, Presiden menegasikan sendiri sikap netralitasnya yang diumumkan kepada publik," ujar Todung.
"Karena publik juga menginginkan pemilu yang jurdil dan imparsial, pejabatnya tidak memihak, jadi menurut saya kita semua harus menahan diri."
(prc/frg)