Saham Levi turun sebanyak 5,9% pada perdagangan di New York setelah pengumuman tersebut. Saham turun 4,8% tahun ini hingga penutupan hari Kamis waktu setempat, melebihi penurunan Nasdaq US Small Cap Index pada periode yang sama.
“Kami menciptakan perusahaan yang lebih ramping dan lebih lincah untuk mendukung masa depan kami sebagai peritel DTC,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Michelle Gass, dalam sebuah wawancara, merujuk pada penjualan dari toko-toko milik Levi's dan situs webnya.
Michelle Gass mengambil alih jabatan dari CEO saat ini Chip Bergh pada 29 Januari.
Pada tahun fiskal 2024, Levi memproyeksikan laba per saham yang disesuaikan sebesar US$1,15 hingga US$1,25, di bawah estimasi rata-rata analis sebesar US$1,33. Pendapatan bersih diperkirakan akan naik sebanyak 3% dari tahun sebelumnya, juga di bawah ekspektasi Wall Street.
Gass mengatakan bahwa pandangan yang hati-hati ini merupakan hasil dari “perencanaan Levi's untuk menghadapi ketidakpastian dan volatilitas di tahun depan dalam bisnis grosir kami.”
Levi's mengatakan bahwa inisiatif produktivitas ini diperkirakan akan berlangsung selama dua tahun dan akan menghasilkan penghematan biaya bersih sebesar US$100 juta pada tahun 2024 dan mendorong “pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan.”
Laba per saham fiskal kuartal keempat perusahaan sedikit di atas rata-rata estimasi analis. Pendapatan pada periode yang berakhir pada 26 November ini sedikit di bawah ekspektasi.
Penjualan pada bulan-bulan liburan penting di November dan Desember lebih kuat daripada yang diantisipasi dengan kenaikan satu digit dari tahun sebelumnya, kata Chief Financial Officer (CFO) Harmit Singh.
Pendapatan direct-to-consumer, yang merupakan lebih dari 40% dari keseluruhan bisnis, naik 11% pada kuartal ini. Perusahaan berharap divisi ini akan menghasilkan 55% dari penjualan dalam lima sampai enam tahun ke depan, kata Singh.
Levi's melihat produk-produk baru seperti rok denim, gaun, dan jaket mendukung bisnis DTC, kata Gass. Penjualan rok dan gaun denim naik lebih dari 50% pada kuartal keempat.
Pendapatan grosir, yang merupakan penjualan yang dihasilkan oleh peritel lain, turun 2% pada kuartal keempat. Ini merupakan peningkatan dari periode sebelumnya, tetapi masih merupakan hambatan pada hasil keseluruhan.
Gass mengatakan bahwa Levi's sedang berupaya untuk mengubah mitra grosirnya dan akan mengurangi ketergantungannya pada peritel off-price, yang umumnya menjual dengan harga lebih rendah.
Perusahaan akan menghentikan merek Denizen, yang merupakan merek grosir yang dijual di toko-toko Target Corp dan beberapa peritel lainnya.
Gass mengatakan bahwa Target telah menyetujui keputusan Denizen. Levi akan terus menjual produk lain di peritel tersebut.
(bbn)