Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melaporkan pertumbuhan kredit kendaraan bermotor listrik naik hampir empat kali lipat secara tahunan (year-on-year/YoY) mencapai Rp1,3 triliun sepanjang 2023.

Berdasarkan laporan kinerja keuangan BCA 2023, perusahaan membukukan pertumbuhan kredit perbankan 13,9% YoY menjadi Rp810,4 triliun sepanjang 2023.

"Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp202,6 triliun per Desember 2023, di atas target pertumbuhan 9%, dan berkontribusi 24,8% terhadap total portofolio pembiayaan BCA," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam Konferensi Pers Kinerja BCA 2023, Kamis (25/1/2024).

Jahja menjelaskan komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) diperkuat melalui inisiatif perhitungan carbon footprint yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional perseroan, sebagai basis untuk upaya penurunan emisi karbon.

"Sebagai bentuk diversifikasi pembiayaan berkelanjutan, BCA berinvestasi pada obligasi hijau atau sukuk hijau sebesar Rp1,6 triliun, atau naik 332% YoY," sebut Jahja.

Menurut rincian kinerja kredit BCA, kredit korporasi tumbuh 15% YoY mencapai Rp368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5% YoY mencapai Rp126,8 triliun. 

"Kredit UKM tumbuh Rp107,9 triliun pada akhir 2023, atau naik 16% YoY. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis," ujar Jahja.

Sementara itu, pemesanan baru kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik masing-masing 2,3 dan 2,6 kali lipat, dalam tiga tahun terakhir. Pencapaian ini turut mendorong outstanding KPR meningkat 11,7% YoY menjadi Rp121,8 triliun, dan KKB naik 20,8% YoY mencapai Rp56,9 triliun per Desember 2023. Saldo outstanding personal loans juga tumbuh 21,7% YoY menjadi Rp16,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,8% YoY menjadi Rp198,8 triliun.

Adapun, rasio pinjaman terhadap deposito atau loan to deposit (LDR) meningkat ke level 70%, dibanding posisi terendah saat pandemi Covid-19 sebesar 62%.

Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4% YoY menjadi Rp48,6 triliun sepanjang 2023. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

"Meski terdapat tantangan berupa tekanan inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik, pihaknya memperkirakan perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil," ujar Jahja.

(lav)

No more pages