Logo Bloomberg Technoz

Ini 3 Tantangan dalam Aktivitas Bea Cukai Versi Sri Mulyani

Redaksi
25 January 2024 14:12

Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di Kemenko Polhukam (YouTube Kemenko Polhukam)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di Kemenko Polhukam (YouTube Kemenko Polhukam)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa perubahan iklim, digitalisasi, dan pertumbuhan demografi Indonesia menjadi isu yang perlu menjadi perhatian bersama jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Utamanya dalam hal ini, perjalanan Indonesia untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap, menuju Indonesia maju.

“Di satu sisi Indonesia jumlah populasinya naik, kita ingin menjadi negara kaya, maju. Maka nanti tugas Anda menjadi jauh lebih kompleks. pelindung komunitasnya menjadi sangat rumit. Karena selain teknologi berubah, mobilitas dunia masyarakat bergerak sangat cepat,” ungkap Sri Mulyani dalam pidatonya pada Rapat Kerja Pimpinan DJBC, dikutip dari keterangan tertulis (24/1/2024).

Maka itu, dia mengimbau jajaran DJBC untuk terus menjalankan reformasi dan evaluasi dalam aktivitas kepabeanan dan cukai. Hal ini seiring kondisi dunia yang masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak mudah.

“DJBC yang ada di dalam lingkungan Kementerian Keuangan adalah pengelola keuangan negara yang memiliki empat tugas khusus, yaitu trade facilitator (fasilitator perdagangan), industrial assistance (pendamping industri), community protector (pelindung komunitas), revenue collector (pengumpul pendapatan) - Ini harus terus menerus dilakukan kalibrasi,” kata Sri Mulyani.

Bendahara Negara juga mengimbau seluruh jajaran DJBC untuk dapat menghidupkan kembali semangat kepemimpinan, kepemilikan, dan ketahanan untuk dapat menghadapi situasi dunia yang tidak pasti, akibat tensi geopolitik yang menguat.