Peningkatan kecepatan internet sebuah negara, lanjut Budi Arie, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan terjaganya kesehatan di industri terkait.
Berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU), pada ahun 2022 bahwa presentase tarif Mobile Broadband Indonesia terhadap Gross National Income (GNI) per kapita sebesar 1,1% (Tarif MBB 2GB US$3,78). Sedangkan tarif Fixed Broadband terhadap GNI per kapita sebesar 6,13% (Tarif FBB 20 Mbps US$20,97).
“Hal ini berarti jika biaya yang dialokasikan masyarakat untuk membeli layanan broadband makin tinggi persentasenya, maka semakin sulit masyarakat mendapatkan layanan broadband atau harga tidak terjangkau masyarakat,” papar dia.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki urutan ke sembilan dari 11 negara dalam kecepatan internet. Singapura, Brunei, dan Malaysia masih jadi tiga negara besar dengan koneksi internet mobile tercepat ASEAN. Sedangkan untuk internet broadband, Indonesia tertinggal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia yg tempati posisi tiga besar.
Negara dengan koneksi internet mobile tercepat di Asia Tenggara*:
- Singapura kecepatan 93,42 Mbps
- Brunei kecepatan 91,87 Mbps
- Malaysia kecepatan 69,92 Mbps
- Vietnam kecepatan 49,12 Mbps
- Thailand kecepatan 42,14 Mbps
- Laos kecepatan 29,98 Mbps
- Filipina kecepatan 28,12 Mbps
- Kamboja kecepatan 26,64 Mbps
- Indonesia kecepatan 24,96 Mbps
- Myanmar kecepatan 21,29 Mbps
- Timor Leste kecepatan 4,16 Mbps
Negara dengan koneksi internet fixed broadband tercepat di Asia Tenggara*:
- Singapura kecepatan 270,62 Mbps
- Thailand kecepatan 221,32 Mbps
- Malaysia kecepatan 111,70 Mbps
- Vietnam kecepatan 107,42 Mbps
- Filipina kecepatan 92,92 Mbps
- Brunei kecepatan 68,72 Mbps
- Kamboja kecepatan 37,03 Mbps
- Laos kecepatan 32,59 Mbps
- Indonesia kecepatan 27,87 Mbps
- Myanmar kecepatan 19,68 Mbps
- Timor Leste kecepatan 7,16 Mbps
*) Hasil riset Speedtest (Ookla).
(wep)