Secara teknikal nilai rupiah hari ini berpotensi melanjutkan tren pelemahan dengan target kontraksi terdekat menuju Rp15.740-Rp15.770/US$ yang makin menjauhi MA-50. Level support terkuat selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.800/US$.
Melihat tren jangka pendek, rupiah terpantau membentuk tren lower low, membentuk trendline channel di antara Rp15.680/US$, tercermin dari time frame daily, menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.
Apabila rupiah memberikan indikasi penguatan, resistance terdekat dapat menuju Rp15.650/US$, sementara kisaran gerak rupiah dalam tren menguat ada di antara Rp15.640-Rp15.610/US$.
Intervensi BI
Pelemahan rupiah pagi ini melanjutkan tekanan yang berlangsung cukup tajam kemarin di pasar spot di mana rupiah terjatuh ke level terlemah dalam hampir tiga bulan, atau sejak November.
BI masuk mengintervensi pasar untuk menjaga supply-demand di pasar valas. BI menyebut rupiah tertekan bukan cuma dipengaruhi oleh ekspektasi pasar global terhadap arah bunga Federal Reserve dan kebijakan bunga Bank of Japan, akan tetapi dibebani juga oleh perkembangan kondisi politik dalam negeri yang makin memanas.
"Rupiah memang paling melemah kemarin dibanding mata uang peers, ada sedikit pengaruh dari perkembangan kondisi politik di dalam negeri," jelas Edi Sucianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter Bank Indonesia pada Bloomberg Technoz, Kamis pagi (25/1/2024).
Tensi politik dalam negeri memang semakin memanas jelang gelar Pemilu dan Pilpres 2024 seiring santer isu beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju berniat mundur.
Peningkatan ketidakpastian politik dalam negeri jelang Pemilu 2024 juga yang terlihat mendorong pelaku pasar melakukan risk-off baik di pasar saham maupun di pasar obligasi.
(rui)