Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Ingatkan Risiko Jangka Pendek jika Sri Mulyani Mundur

Azura Yumna Ramadani Purnama
25 January 2024 10:20

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat konfrensi pers mengenai gaji ke 13 dan THR. (Tangkaan layar Youtube Kemeneku RI)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat konfrensi pers mengenai gaji ke 13 dan THR. (Tangkaan layar Youtube Kemeneku RI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Isu bahwa Sri Mulyani akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan santer terdengar oleh masyarakat setidaknya dalam dua pekan terakhir. 

Kabar itu digaungkan kembali oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri yang menyarankan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya. Beberapa di antaranya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

“Ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani Pak Basuki dan beberapa menteri lagi untuk mundur, itu efeknya akan dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap mundur,” kata Faisal Basri dalam Political Economic Outlook 2024 yang disiarkan secara virtual.

Menanggapi isu tersebut, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy menilai, jika Sri Mulyani memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan, maka akan muncul sentimen negatif dalam jangka pendek dari pelaku pasar keuangan merespons pergantian kepemimpinan Bendahara Negara tersebut.

"Saya kira dalam jangka pendek, memang akan ada sentimen terutama di pasar keuangan yang merespon pergantian tersebut," ujar Yusuf kepada Bloomberg Technoz, Kamis (25/1/2024).