Logo Bloomberg Technoz

Wall Street memperkirakan Tesla akan menjual 2,2 juta kendaraan pada tahun 2024, sekitar 20% lebih banyak dari tahun 2023.

“Tesla saat ini berada di antara dua gelombang pertumbuhan besar," kata Musk dalam panggilan telepon dengan para investor.

Tesla melaporkan laba sebesar 71 sen per saham pada kuartal keempat tahun lalu, meleset dari estimasi rata-rata 73 sen per saham. Tesla menghasilkan pendapatan sebesar US$25,2 miliar (sekitar Rp390 triliun), lebih kecil dari prediksi Wall Street, US$25,9 miliar (sekitar Rp401 triliun).

Kendaraan generasi berikutnya dari Tesla telah lama dikerjakan. Musk pernah berbicara tentang kisaran harga mobil listrik karya terbarunya di US$25.000.

Hadirnya mobil murah Tesla memungkinkan perusahaan untuk masuk lebih jauh ke pasar massal, meskipun kendaraan tersebut belum terwujud.

Elon Musk mengatakan bahwa panggilan telepon pada hari Rabu itu bukanlah sebuah “pengumuman produk”, namun hanya tambahan informasi  bahwa mobil generasi berikutnya kemungkinan akan dibuat di Austin dan sebuah calon pabriknya di Meksiko, serta lokasi ketiga di luar Amerika Utara.

“Itu akan menjadi jalur produksi yang menantang,” kata Elon Musk. "Setelah itu rilis, mobil ini akan berada di atas teknologi manufaktur lainnya yang ada di mana pun di dunia. Ini adalah level berikutnya.”

Kendaraan terbaru Tesla, Cybertruck, masih diluncurkan dengan kecepatan yang terukur setelah awal perkenalan bulan November. Tesla mengatakan bahwa peningkatan truk berbalut baja tahan karat ini akan lebih lambat dibandingkan mobil-mobil lainnya.

Elon Musk tidak memberikan target penjualan tahunan untuk Cybertruck.

Saham perusahaan turun sebanyak 5,9% dalam perdagangan post market. Saham turun 5,1% pada pukul 6:34 sore waktu New York.

Tesla. (Dok: Bloomberg)

Produk Baru

Produk baru sangat penting bagi Tesla karena saat ini perusahaan jajaran produk yang cukup terbatas, termasuk Model Y dan Model 3 yang paling laris.

Meskipun penjualan kendaraan-kendaraan populer tersebut telah melonjak setiap tahun sejak diperkenalkan, Tesla masih membandrol harga yang relatif tinggi. 

Ketika suku bunga tinggi dan inflasi menghantam publik dan pengeluaran keluarga tahun lalu, Tesla mengabil langkah  menurunkan harganya, dan mobil termurahnya sekarang mulai dari sekitar US$45.000.

Keputusan ini berdampak pada laba. Margin kotor otomotif perusahaan, tidak termasuk kredit peraturan, mencapai 17,2% untuk kuartal ini, jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Itu sedikit lebih baik dari kuartal terakhir sebesar 16,3%, yang merupakan level terendah dalam lebih dari empat tahun terakhir. 

Tesla beralasan profitabilitas yang lebih rendah pada kuartal keempat efek pemotongan harga, pengeluaran R&D yang lebih tinggi, dan biaya lain seperti peningkatan produksi Cybertruck.

“Tesla mengisyaratkan bahwa masa-masa pertumbuhan 50% atau bahkan 30% hingga 40% dari tahun ke tahun tidak akan terjadi pada tahun 2024,” kata Seth Goldstein, seorang analis Morningstar Research. 

“Pada titik tertentu, Anda tidak bisa memotong harga lagi.”

Target keuntungan Tesla terus turun setiap kuartalan. (Dok: Bloomberg)

Pembuat mobil listrik juga mendapat bantuan dari kredit regulasi. Pendapatan dari penjualan kredit ini - yang digunakan oleh produsen mobil lain untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca - mencapai US$433 juta, turun dari US$ 54 juta pada kuartal terakhir.

Tahun depan, perusahaan ini berharap dapat membukukan pertumbuhan lebih baik dari divisi penyimpanan energi, unit yang membuat baterai untuk keperluan rumah tangga.

Meskipun penerapan penyimpanan energi perusahaan turun pada kuartal keempat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, total instalasi untuk tahun 2023 lebih dari dua kali lipat dari tahun 2022.

Jepang Jadi Pasar Potensial Mobil Listrik Tesla

Elon Musk berambisi menjadikan Jepang sebagai pasar terbesar di luar Amerika Serikat (AS) produsen mobil listrik Tesla, meski fakta hari ini menunjukkan sebaliknya.

Ia pun kesal dengan realisasi penjualan mobil Tesla rendah di Jepang, sejalan dengan banyak dikatakan bahwa “Tesla tidak besar di Jepang.”

“Ada beberapa wilayah geografis di mana pangsa pasar kami sangat rendah, seperti Jepang,” katanya dalam panggilan konferensi pendapatan kuartal keempat pada hari Rabu. Jepang merupakan pasar mobil terbesar ketiga.

“Kami setidaknya harus memiliki pangsa pasar yang sebanding dengan, katakanlah, produsen mobil non-Jepang lainnya seperti Mercedes atau BMW, yang saat ini tidak kami miliki.”

Musk menyalahkan “kurangnya kesadaran,” sesuatu yang dia dengar dari teman-temannya di Jepang. Namun, ini bukan karena ambisi Musk yang sederhana. 

- Dengan asistensi Chester Dawson.

(bbn)

No more pages