"Penyesuaian suku bunga ini memastikan bahwa BTFP terus mendukung tujuan program dalam lingkungan suku bunga saat ini," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa tidak ada persyaratan program lain yang diubah.
BTFP memungkinkan bank dan serikat kredit untuk meminjam dana hingga satu tahun, dengan menjaminkan obligasi Treasury AS dan utang lembaga sebagai agunan senilai par (setara). Sebelum perubahan Rabu, tingkat untuk pinjaman ini adalah tingkat swap indeks overnight satu tahun ditambah 10 basis poin.
Institusi-institusi telah menemukan bahwa lebih murah untuk meminjam uang melalui fasilitas baru ini daripada beralih ke jendela diskon (discount window), yang membebankan biaya 5,5% kepada lembaga yang memenuhi syarat. Bahkan, bank hanya memanfaatkan discount window sebesar US$2,3 miliar dalam sepekan hingga 17 Januari, jauh dari rekor tertinggi sebesar US$153 miliar pada Maret.
Bagi bank, penurunan biaya pinjaman BTFP telah membuka peluang arbitrase yang lebih besar, di mana lembaga dapat meminjam dari fasilitas tersebut sebelum menyimpan hasil pinjaman ke rekening mereka di The Fed guna mendapatkan bunga atas saldo cadangan. Perubahan ini secara efektif menghilangkan peluang itu.
Data dari The Fed menunjukkan rekor tertinggi sebesar US$162 miliar dalam pinjaman dari BTFP dalam sepekan hingga Rabu, 17 Januari. Ini dibandingkan dengan rekor tertinggi sebelumnya yaitu US$147 miliar yang dicapai pekan sebelumnya.
The Economist minggu lalu menyebut program itu sebagai "mesin uang gratis untuk bank."
"Itu tidak mengejutkan saya mengingat pemberitaan negatif dan arbitrase nyata yang muncul," kata Steven Kelly, associate director penelitian di Yale Program on Financial Stability, tentang langkah tersebut. "The Fed tidak ingin terlibat dalam bisnis mencetak uang dengan cara ini untuk bank."
"Mereka tidak akan menunggu sampai Maret," tambahnya.
Situasi Darurat
Pejabat Fed, termasuk Michael Barr, wakil ketua The Fed untuk pengawasan dan Gubernur The Fed New York John Williams, telah menyebut BTFP sebagai respons terhadap "situasi darurat" yang dimaksudkan untuk menyediakan likuiditas dalam keadaan sulit.
Agensi telah lama menunjuk discount window sebagai alternatif jangka panjang untuk kebutuhan likuiditas semacam itu.
"Selama periode tekanan musim semi lalu, Bank Term Funding Program membantu memastikan stabilitas sistem perbankan dan memberikan dukungan bagi perekonomian," kata The Fed dalam pernyataannya. "Setelah 11 Maret, bank dan lembaga penyimpanan lainnya akan terus memiliki akses mudah ke discount window untuk memenuhi kebutuhan likuiditas."
Regulator AS sedang mempersiapkan untuk memperkenalkan rencana yang mewajibkan bank untuk menggunakan discount window The Fed setidaknya sekali setahun untuk mengurangi stigma, dan memastikan pemberi pinjaman siap menghadapi masa-masa sulit.
(bbn)