Teddy melanjutkan, sejumlah Rp 3,36 triliun telah direalisasikan untuk modal kerja BUKA. Selanjutnya, Rp 964,88 miliar ditempatkan kepada modal kerja entitas anak PT Buka Mitra Indonesia.
Kemudian Rp 3,45 miliar untuk modal kerja entitas anak PT Buka Usaha Indonesia. Sementara itu, pada laporannya tercantum bahwa BUKA belum sama sekali merealisasikan dana IPO-nya kepada anak usaha PT Buka Investasi Bersama hingga saat ini.
Selanjutnya, Rp 33,11 miliar telah terealisasi dalam bentuk modal kerja PT Buka Pengadaan Indonesia. Lalu, sebesar Rp 1,05 miliar untuk modal kerja entitas anak, Bukalapak Pte. Ltd, dan Rp 10,64 miliar untuk modal kerja entitas anak PT Five Jack.
“Sesuai dengan yang telah kami sampaikan pada prospektus, rencana penggunaan dana penawaran umum perdana saham perseroan untuk modal kerja entitas anak akan direalisasikan selambat-lambatnya pada 31 Desember 2025,” papar Teddy.
BUKA akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum atau dana hasil IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara berkala setiap enam bulan sampai dengan seluruh dana hasil penawaran umum telah direalisasikan.
“Apabila dikemudian hari perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham yang telah disetujui, maka perseroan akan menyampaikan rencana dan alasan perubahaan penggunaan dana kepada OJK dan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham,” pungkasnya.
(fad/wep)