"Rupiah memang paling melemah kemarin dibanding mata uang peers, ada sedikit pengaruh dari perkembangan kondisi politik di dalam negeri," jelas Edi pada Bloomberg Technoz, Kamis pagi (25/1/2024).
Bank Indonesia, kata Edi, tentu masuk ke pasar untuk memastikan keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar valas tetap terjaga. "Alhamdulillah, pelemahan nilai tukar rupiah masih dalam kondisi terkendali," kata dia.
BI terlihat masuk ke pasar begitu kemarin rupiah menjebol level support terkuat di Rp15.728/US$ di mana bila dibiarkan akan semakin melemah ke level psikologis di Rp15.750/US$. Setelah intervensi masuk, tekanan belum langsung pergi dengan pergerakan rata-rata rupiah sepanjang hari kemarin ada di rentang Rp15.716/US$ dan akhirnya rupiah kehilangan 0,51% nilai.
Tensi politik dalam negeri memang semakin memanas jelang gelar Pemilu dan Pilpres 2024 seiring santer isu beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju berniat mundur.
Peningkatan ketidakpastian politik dalam negeri jelang Pemilu 2024 juga yang terlihat mendorong pelaku pasar melakukan risk-off baik di pasar saham maupun di pasar obligasi.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang berlaga dalam Pilpres sebagai calon wakil presiden Mahfud MD melontarkan pernyataan gamblang terkait niat mundur dari kabinet dalam waktu dekat pada Selasa malam kemarin.
Pernyataan itu menguatkan spekulasi yang banyak beredar di pasar belakangan ini di mana sejumlah menteri disebut telah bersiap mundur termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Bila SMI [Sri Mulyani Indrawati] sampai mundur, pasar akan terguncang," kata salah satu pelaku pasar yang enggan disebutkan namanya menanggapi rumor yang sudah kuat terdengar dalam beberapa pekan terakhir.
Sri Mulyani sudah sempat merespon isu tersebut. Jumat pekan lalu setelah rapat kabinet di Istana, Sri Mulyani menjawab singkat pertanyaan para jurnalis dan menebar senyum. "Saya masih bekerja," kata Sri Mulyani.
Kemarin Presiden Joko Widodo juga melansir pernyataan kontroversial dengan secara gamblang menyatakan ketidaknetralannya dalam pemilu tahun ini. Pernyataan ini semakin memanaskan tensi politik domestik. Setelah itu menyusul pernyatan 'keras' beberapa pejabat teras kabinet seperti Menko Maritim Luhut Panjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahdalia mengecam kritik yang datang dari kubu oposisi terkait kebijakan hilirisasi nikel.
Memanasnya iklim politik domestik bukan hanya menyeret rupiah tapi juga menjatuhkan harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan sempat anjlok hampir 1% kemarin meski akhirnya ditutup melemah lebih kecil 0,39%.
Sedangkan yield SUN di semua tenor naik terutama tenor 3 tahun dan 15 tahun yang naik masing-masing 2,2 basis poin dan 2 basis poin. Sedang tenor pendek 2 tahun yield-nya turun 2,5 basis poin.
Selain itu, rupiah juga tertekan akibat banyak permintaan dolar AS dari korporasi yang secara historis meningkat di akhir bulan.
"Pelemahan rupiah belakangan ini terlihat 'berlebihan' karena nilai tukar mendekati level yang terlihat pada Oktober ketika bank sentral turun tangan membendung aksi jual," kata Alex Loo, Strategist di TD Securities seperti dilansir oleh Bloomberg News, Rabu (24/1/2024).
(rui)