Stephen Kirkland - Bloomberg News
Bloomberg, Saham-saham terkait China diperkirakan akan memperpanjang kenaikan selama dua hari pada Kamis (25/1/2024), menguji kepercayaan investor terhadap langkah terbaru pemerintah untuk mendukung perekonomian. Saham teknologi AS sedikit naik menjelang laporan pendapatan yang diawasi dengan ketat.
Pasar saham di Hong Kong dan China naik, sementara untuk Jepang sedikit berubah. Saham Australia naik tipis dalam perdagangan awal. Indeks perusahaan China yang terdaftar di AS melonjak hampir 2% pada Rabu setelah Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) mengatakan akan memangkas rasio cadangan wajib (Reserve Requirement Ratio/RRR) untuk bank dan mengisyaratkan akan melakukan lebih banyak lagi.
Nasdaq 100, tempat berkumpulnya saham-saham sektor teknologi naik untuk hari kelima, sementara S&P 500 mengalami perubahan tipis, menutup sesi sedikit di zona hijau. Saham Netflix Inc melonjak setelah jumlah pelanggan melampaui ekspektasi. Treasury dan dolar melemah.
Dalam perdagangan after-hours, Tesla Inc merosot setelah melaporkan pendapatan kuartal keempat yang meleset dari ekspektasi. Mereka memperingatkan tentang pertumbuhan penjualan yang "jauh lebih rendah" pada tahun 2024.
International Business Machines Corp naik setelah memberikan gambaran positif untuk pendapatan dan arus kas pada tahun 2024.

Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengatakan pada Rabu bahwa RRR akan dipangkas 0,5 poin persentase pada 5 Februari untuk menyediakan 1 triliun yuan (sekitar US$140 miliar) likuiditas jangka panjang ke pasar.
Pasca pengumuman, regulator menambahkan akan ada lebih banyak langkah untuk memperkuat pasar properti dan saham yang sedang lesu.
Pada Kamis fokus akan beralih ke Bank Sentral Eropa (ECB). Sementara pembuat kebijakan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap minggu ini, perhatian akan tertuju pada petunjuk arah ke depan.
Data zona euro pada Rabu menunjukkan aktivitas sektor swasta kembali mengalami kontraksi pada Januari, yang mengarah bahwa ECB menunda pemangkasan suku bunga hingga Juni, menurut Bloomberg Intelligence.
Di Amerika, investor akan mencerna serangkaian data ekonomi AS - termasuk produk domestik bruto (PDB) - yang jatuh tempo pada Kamis, saat mereka mempertimbangkan kapan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga.
"Sejujurnya semuanya bergantung pada data yang masuk sekarang dan ada banyak rilis data yang berpotensi signifikan dalam beberapa minggu ke depan yang dapat mengubah kemungkinan pemangkasan suku bunga Maret ke arah manapun," tulis Paul Ashworth, kepala ekonom Amerika Utara di Capital Economics.
"Kami masih merasa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang."
Data AS yang dirilis pada Rabu menunjukkan aktivitas bisnis pada Januari mengalami ekspansi terbanyak dalam tujuh bulan. Hal itu menjadi pertanda baik bagi saham, menurut Neil Dutta dari Renaissance Macro.
"Pertumbuhan meningkat dan inflasi turun. Yang pertama memberi batasan pada berapa banyak pemangkasan yang akan dilakukan Federal Reserve, sementara yang kedua, berarti Fed tetap bisa memangkas," katanya.
"Skenario yang sangat bagus untuk pasar ekuitas."
Di tempat lain, minyak melampaui level psikologis utama setelah stok AS menurun lebih dari yang diharapkan. West Texas Intermediate naik 1% untuk menetap di atas US$75 per barel, setelah sebelumnya melonjak sebanyak 2% ke harga intraday tertinggi tahun ini.
Mata uang kripto dilaporankan dalam tren kenaikan, termasuk pada Bitcoin dengan peningkatan 0,5% menjadi US$39.981, dan Ether tumbuh 0,4% menjadi US$2.225,5. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun bertahan di 4,18%, naik 5 bps. Emas dunia diperdagangkan pada US$2.016 di pasar spot, naik 0,1%.
(bbn)