“Ada dorongan besar menuju AI generatif, dan Microsoft memegang sejumlah besar kartu dengan penawarannya,” kata Ted Mortonson, ahli strategi sektor teknologi di Baird.
“Melihat perusahaan sebesar ini dengan pertumbuhan seperti ini sangat menakjubkan, dan saya pikir selama kita terus melihat pertumbuhan sahamnya akan terus meroket.”
Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington ini merupakan salah satu dari Magnificent 7 yang mendorong kenaikan pasar selama tahun 2023, dimana terjadi kenaikan sekitar 57%.
Kenaikan berlanjut hingga tahun ini pada kisaran 7,1% yang melebihi kenaikan 4% dari Indeks Nasdaq 100. Microsoft menyumbang 7,25% dari Indeks S&P 500.
Sebagian besar keuntungan tersebut mencerminkan antusiasme investor terhadap AI dan potensinya untuk mempercepat pertumbuhan laba dan pendapatan.
Microsoft, melalui kemitraannya dengan OpenAI Inc, dipandang sebagai salah satu penerima manfaat terbesar dari AI. Perusahaan telah merilis layanan yang didukung oleh AI kepada para pelanggan.
“Kami memahami bahwa perusahaan seperti Apple dan Google dan Meta sedang mencari cara untuk memonetisasi AI generatif, tetapi Anda harus mengakui bahwa Microsoft saat ini benar-benar merupakan satu-satunya model yang berfungsi di mana Anda dapat terlibat dengan chatGPT untuk berlangganan,” kata Brian Mulberry, manajer portofolio klien di Zacks Investment Management.
Permintaan untuk layanan AI, bersama dengan komputasi awan untuk mendukungnya, diproyeksikan akan mendukung tren pertumbuhan jangka panjang Microsoft.
Pendapatan diperkirakan akan meningkat 15% pada tahun fiskal 2024, lebih cepat daripada sektor teknologi secara keseluruhan, menurut data dari Bloomberg Intelligence.
Microsoft akan melaporkan hasil kuartal keduanya akhir bulan ini.
Pertumbuhan seperti ini telah membuat Microsoft menjadi salah satu saham paling populer di Wall Street. Lebih dari 90% analis yang dilacak oleh Bloomberg merekomendasikan untuk membeli saham, dan rata-rata target harga analis menunjukkan kenaikan sekitar 7% dari level saat ini.
(bbn)