"Pertumbuhan FDI kita [years-on-years] yoy nya memang tumbuh tapi tidak sebesar pertumbuhan 2021-2022" ucap Bahlil

Faktor pertumbuhan yang meningkat namun tidak sebesar pada tahun sebelumnya yang diantaranya adalah terdapat pada baseline-nya. Pada 2021, terdapat FDI sebesar Rp900 triliun dan naik menjadi Rp1.200 triliun pada tahun 2022, sedangkan pada tahun 2023 naik kembali menjadi Rp1.400 triliun, yang dimana terdapat selisih Rp100 triliun.

"Karena baselinenya, coba cek baseline 2021 itu Rp900 triliun, naik ke Rp1200 itu selisihnya Rp300 triliun, kemudian di 2023 baselinennya Rp1200 triliun naik menjadi Rp1400 triliun itu naiknya 200 triliun, jadi itu tumbuh tapi baseline nya berbeda." jelas Bahlil.

(fik/lav)