Logo Bloomberg Technoz

“Koreksi pada Bitcoin terbaru mencerminkan perpanjangan posisi dan faktor teknis di sekitar Grayscale ETF, yang seharusnya memudar dalam jangka menengah,” kata salah satu pendiri Orbit Markets, Caroline Mauron.

Analisis teknikal menggunakan pola grafik menandakan kemungkinan basis Bitcoin di US$36.000 hingga US$38.000, dan bahkan kenaikan terbaru jika level tersebut bertahan.

Drama yang Berlarut-larut

Bitcoin tenggelam setelah melonjak pasca spekulasi ETF. (Dok: Bloomberg)

Bitcoin mengalami 157% tahun lalu yang jadi cermin pasar mengantisipasi hadirnya ETF Spot serta kebijakan moneter yang lebih longgar sebelum merosot bulan ini. Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty menyebut  hal ini menjadi perilaku “klasik membeli rumor, menjual fakta.”

Aksi Jual Besar-besaran

Bitcoin penurunan sekitar 20%. (Dok: Bloomberg)

Aksi jual Bitcoin terbaru adalah yang keempat kalinya selama sekitar satu tahun terakhir ketika token tersebut merosot sekitar 20%. “Kami melihat minat baru dari para rekanan untuk mengambil posisi bullish pada level ini,” kata Mauron dari Orbit Markets, perusahaan penyedia likuiditas untuk derivatif aset digital.

Mencari Dukungan

Studi dari Ichimoku Cloud memperlihatkan Bitcoin berada di US$37.000. (Dok: Bloomberg)

Studi dari Ichimoku Cloud — yang menggunakan rumus matematika dalam membantu menentukan area resistance and support — mengindikasikan kemungkinan dukungan untuk Bitcoin di sekitar US$37.000. Stabilisasi jangka pendek akan menjadi perkembangan yang “alami” pada tahap ini, Katie Stockton, founder Fairlead Strategies LLC, menulis dalam sebuah catatan.

Apakah Reli akan Berlanjut?

Seberapa besar potensi kenaikan/penurunan lanjutan Bitcoin. (Dok: Bloomberg)

Studi dari Elliott Wave menyatakan bahwa pasar cenderung mengulangi pola gelombang. Menerapkan teknik ini pada Bitcoin menunjukkan basis token di US$36.000 hingga US$38.000 sebelum gelombang kelima, menghidupkan kembali reli yang dimulai tahun lalu.

Prospek penurunan suku bunga pada tahun 2024 akan menambah “kekuatan likuiditas moneter yang seharusnya mendorong dana ke aset berisiko seperti Bitcoin,” tulis Noelle Acheson, penulis buletin Crypto Is Macro Now.

(bbn)

No more pages