"Padat karya itu mohon maaf gajinya terukur, tapi kalau orang bekerja di Industri, pasti penciptaan lapangan pekerjaan dengan upah yang cukup layak," ucap Bahlil.
Bahlil mengatakan penambahan lapangan pekerjaan merupakan upaya untuk mendorong pendapatan perkapita negara. Saat ini, pendapatan perkapita negara masih sekitar Rp5.100 dari target diatas Rp10 ribu.
"Itu adalah cara kita mendorong produk domestik bruto (PDB) kita mencapai diatas 10 ribu, sekarang kan pendapatan perkapita kita kan 5.100." jelas Bahlil.
"Kalau kami hanya menciptakan lapangan pekerjaan dengan gaji Rp3 juta-Rp4 juta, bagaimana pendapatan perkapita kita bisa naik? tapi instrumennya memang harus hilirisasi." tambah Bahlil mengatakan pentingnya hilirisasi.
Bahlil juga menyampaikan harapan pada pemerintah untuk generasi selanjutnya segera melakukan upgrade pada kualitas berfikir dan juga kemampuan, tidak hanya pandai dalam berbicara.
"Makanya kedepan, kami harus meng-upgrade kualitas berfikir dan skill dari para anak-anak muda atau pencari kerja. Jadi, tidak bisa kalau pencari kerja hanya omon-omon saja ngga bisa, harus punya skill." ucap Bahlil.
"Jadi kalau cuman hanya bikin pidato, baru kemudian orgasme sendiri dengan merasa pidatonya paling bagus ya itu halusinasi namanya," tambah Bahlil sambil menyindir pejabat yang hanya pandai berbicara.
(fik/lav)
