Bahlil menjelaskan bahwa Kementerian Investasi/BKPM baru hadir pada 2021.
"Tidak benar bila Kepala BKPM terdahulu merasa dirinya merupakan mantan menteri investasi.
Jago Pidato, Lemah Eksekusi
Bahlil yang juga politikus Partai Golkar itu kembali menyindir pernyataan Tom Lembong yang mengaku telah bertahun-tahun memberikan contekan pidato ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sindiran itu disampaikan Bahlil, sembari memamerkan capaian kinerja investasi eranya, hingga membandingkannya dengan laporan investasi BKPM terdahulu.
"Tidak mesti yang katanya pintar buat pidato itu bisa mengeksekusi investasi," kata Bahlil.
Sebelum merapat ke kubu Anies, Bahlil diketahui memang salah satu perancang pidato ikonik Presiden Jokowi. Istilah contekan bermula dari pernyataan Gibran yang menyindir Muhaimin Iskandar yang dinilai memaparkan gagasan berdasarkan contekan.
"Mungkin Gus Imin hanya baca contekan dari Pak Tom Lembong ini," kata Gibran di debat Cawapres, Minggu (21/1/2024).
Merespons gurauan Gibran, Tom Lembong menyebut apa yang disampaikan Gibran sebagai bentuk kerinduan seorang presiden Jokowi atas rancangan-rancangan pidatonya.
"Saya melihat ada kerinduan dari Presiden Jokowi," ujar Lembong.
Tamatan Harvard Gagal Capai Target
Bahlil menyinggung perkembangan target dan realisasi investasi sejak 2015. Bahlil menyoroti ada satu masa realisasi investasi tidak mencapai target.
"Pada 2019, target RPJMN itu Rp765 triliun tetapi realisasi Rp732,3 triliun. Jadi dalam fasenya, ada target yang tidak tercapai," ungkapnya.
"Pejabat dulu yang tamatan Harvard, yang sekolahnya hebat, bandingkan dengan lulusan STIE Port Numbay di Papua," ujar Bahlil.
Bahlil tak menyebut spesifik nama, namun persepsi publik tertuju kepada Tom Lembong, penjabat BKPM saat itu. Dia merupakan lulusan Harvard tahun 1994.
Warisan Investasi Mangkrak Rp708 triliun
Bahlil mengaku mendapatkan warisan investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun.
"Saya masuk di BKPM bulan Oktober 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp 708 triliun," ucap Bahlil.
Namun Bahlil mengklaim investasi mangkrak tersebut mampu diatasinya hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun.
"Alhamdulillah dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun, investasi mangkrak bisa eksekusi Rp 558,7 triliun atau 78,9 persen," kata Bahlil.
Polemik OSS
Bahlil lagi-lagi menyindir, kali ini terkait proyek Online Single Submission (OSS) yang menurutnya mengundang polemik.
OSS merupakan sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik dengan seluruh kementerian/lembaga (K/L) negara hingga pemerintah daerah (pemda) di Indonesia. Bahlil menyebut pemimpin BKPM terdahulu menolak keberadaan OSS ini.
"Makanya di Kemenko dan banyak pengusaha mengeluh. Sekali lagi ini soal leadership, bukan omon-omon!," kata Bahlil.
(red)