Jika tidak dilakukan penghiliran di sektor migas, lanjutnya, subsidi energi untuk gas minyak cair atau lilquefied petroleum gas (LPG) ke depannya bisa selalu menembus di atas Rp1 triliun. Bagaimanapun, dia tidak menyebut rencana penghiliran untuk sektor minyak, yang selalu gagal mencapai target produksi siap jual atau lifting.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya menegaskan salah satu transisi energi yang harus dilakukan Indonesia adalah mengurangi ketergantungan terhadap LPG.
Penyebabnya, Indonesia masih mengimpor LPG padahal ada sumber energi lain yang dimiliki di dalam negeri. "Impor LPG 5,5 juta ton/tahun dan jumlahnya terus meningkat," tegas Arifin dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Desember.
Indonesia, lanjut Arifin, punya gas alam. Produksi gas alam pun terus bertambah karena ada berbagai temuan potensi ladang baru.
"Transisi perlu kita bangun, yang bisa menggantikan LPG untuk masuk ke rumah tangga, restoran, hotel, dan sebagainya," kata Arifin.
Dengan pemanfaatan gas alam, tambah Arifin, impor LPG bisa dikurangi. "Ini juga menjadi aspek keamanan energi kita," ujarnya.
(wdh)